Jumat, 26 Maret 2010

Penyakit dan Ganguan Tidur

Penyakit dan Ganguan Tidur
(Oleh dr. H. H. Mohamad Sp.A)

Setiap sel jaringan tubuh mempunyai siklus kegiatan yang dikoordiner oleh otak (hypothalamus).Siklus ini sangat dipengaruhi oleh sinar matahari terutama sinar biru dari spektrum sinar yang terlihat (antara 460-480 m) sehingga ada siklus melakukan kegiatan di siang hari dan siklus istirahat di malam hari. Oleh karena itu, waktu tidur harus disesuaikan dengan siklus istirahat tubuh. Jika tidak, akan terjadi berbagai macam kelainan, keluhan dan penyakit karena tidur sangat mempengaruhi semua kegiatan tubuh.

Tidur di malam hari mempunyai siklus juga (Ultradian Sleep Cycle) yaitu siklus tidur REM (Rapid Eye Movement) dan siklus tidur NREM (Non Rapid Eye Movement) yang secara bergantian berlangsung antara 90-110 menit. Tidur yang “baik” adalah tidur dengan siklus REM tidak lebih dari 25% dari waktu tidur seluruhnya. Di siklus tidur REM, yaitu batas antara tidur dan terjaga, daya ingat dan respon terhadap sinar dan suara masih ada meskipun tidak sampai terbangun. Mata dan anggota tubuh lainnya tidak istirahat, tidur tidak nyenyak dan gelisah, mudah terbangun dan sering mimpi. 80% dari mimpi dapat diingat sampai detail. Denyut jantung dan pernafasan tidak teratur. Oleh karena itu, jika terbangun akan terasa sakit kepala, mata lelah, pegal-pegal di otot leher,bahu, dada, dan sendi-sendi serta mengantuk di siang hari.
Disiklus tidur NREM, tidur sedemikian nyenyak sehingga tidak mengingat apapun. Mimpipun hampir tidak dapat diingat. Ada 4 tingkat kenyenyakan dan 50%-60% adalah tingkat 1-2.

Ditingkat kenyenyakan ke 3 dan 4, tubuh menunjukan keadaan istirahat maksimal (Metabolisme, denyut jantung dan frekwensi pernafasan menurun) disertai sekresi hormon pertumbuhan dan hormon-hormon lain yang sangat penting dalam proses pemulihan karena merangsang pertumbuhan sel-sel baru di seluruh tubuh menggantikan sel-sel rusak dan mati.

Pikiran cerah, tubuh segar dan berenergi akan didapat jika tidur kita nyenyak tanpa gangguan terbangun. Anak-anak mempunyai lebih banyak siklus tidur NREM tingkat 3 dan 4, berkurang setelah masa puber dan terus berkurang dengan bertambahnya usia. Di usia lanjut, siklus tidur NREM umumnya hanya sampai tingkat 1 dan 2 sehingga mudah terbangun dan mudah tertidur.
Insomnia adalah keluhan mengenai tidur yang tidak memadai (inadequate), dapat berupa sulit tertidur (sleep onset insomnia), sering terbangun (sleep maintenance insomnia) dan cepat terbangun (early morning awakening atau sleep offset insomnia) serta tetap mengantuk meskipun sudah tidur lebih dari cukup (nonrestorative sleep).

Sulit tertidur dapat disebabkan oleh kegiatan, penglihatan, dan percakapan yang terlalu melelahkan atau menegangkan menjelang tidur, ruangan pengap, lampu yang terlalu terang atau suara bising, makan terlalu kenyang, kopi, teh, serta minuman yang mengandung cola atau obat perangsang lain. Alkohol dan nikotin memudahkan tertidur tetapi mengurangi tidur nyenyak sehingga mudah terbangun. Pengaruh kopi sampai 10 jam setelah diminum sehingga sulit tertidur, sering terbangun dan sulit tertidur lagi. Waktu tidur yang tidak sesuai dengan siklus tidur (tidur terlalu larut malam) dapat mempersulit tertidur, tidurpun tidak nyenyak sehingga mudah terbangun. Ruang pengap, obesitas, pembesaran kelenjar gondok, kelainan rongga hidung, tenggorokan, bronchitis dan asma dapat mengganggu pernapasan dan tidur.

Gangguan tidur, selain menyebabkan rasa mengantuk di siang hari, sakit kepala, pegal-pegal, lesu, lemah dan sebagainya; dalam jangka panjang dapat menyebabkan otak dan jantung kekurangan oksigen, sehingga terjadi gangguan pada jantung, mengurangi kepandaian dan kekebalan (mudah lupa, pikun dan sakit). Kekurangan oksigen pada jantung dapat menyebabkan mimpi yang menakutkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar